Senin, 09 Oktober 2017

Cerpen "Waktu"

Waktu
Karya : Noviarni Isnaeni R.

Cerpen "Waktu"

              Hari hari yang membosankan kembali terulang. Duduk dibangku ku sembari memperhatikan seseorang yang membuat coretan coretan di muka papan tulis berwarna putih itu. Kali ini pikiranku terpaku pada papan tulis itu, entah apa yang aku lihat dari sana. Hanya coretan coretan yang membuat kepalaku pusing melihatnya. Tulisan berwujud angka angka yang tak kumengerti sama sekali. Untuk apa angka angka itu berderet tertulis disana. Untuk apa orang itu mencoret coret papan tulis yang putih bersih itu, sehingga terlihat amat kotor bagiku. Pikiran itu bergelayut didalam kebosananku. Ingin rasanya aku mengakhiri kebosananku ini. Mengakhiri waktu ini. Jika saja aku diberi satu permintaan, tentunya aku akan memohon agar dapat pergi kemasa depan. Ingin aku pergi kesuatu tempat yang tak ada satu orang sekalipun yang amat menganggu hidupku. Bahkan aku tak ingin ada waktu, ingin aku menghentikan waktu. Atau mungkin lebih baik waktu itu tak pernah ada, tak ada hari, tak ada menit, detik, maupun lainya yang berhubungan dengan waktu. Aku benar benar membenci waktu. Waktu yang membuatku seperti ini. Waktu yang membuat hidupku begini. Waktu yang membuat kedua orang tuaku pergi meninggalkanku, saat mobil dengan kecepatan laju yang tak terhentikan waktu menghilangkan nyawa mereka beberapa tahun lalu. Betapa kejamnya sang waktu. Ingin aku menghancurkanya seperti dia menghancurkan hidupku.

              “Kring..kring..”. Tak terasa bel pertanda pulang sekolah telah berbunyi dan dengan diiringi sorak kebahagiaan orang orang didalam kelas. Suara sorakan dan bunyi bel itu membuat pikiranku yang tengah bergelayut mulai memudar dan lenyap sesaat. Ketika semua orang mulai beranjak pergi meninggalkan bangku mereka dan keluar melewati pintu yang ada dipojok kelas itu, aku hanya terduduk diam disini, dibangku yang tengah aku duduki. Tanpa rasa bahagia seperti mereka aku hanya menghela nafas panjangku yang sedari tadi tertahan tak bisa kulepas bersama anganku.

***